3 Metode Membasmi Hama Tanaman Petani Paling Ampuh
Perkebunan adalah industri yang mampu menciptakan dan memproduksi berbagai jenis produk pangan hasil pertanian yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pertumbuhan sangat ditentukan oleh faktor lingkungan serta kondisi tanaman yang harus diusahakan. Sehingga diperlukan upaya pencegahan terhadap penyakit hama ataupun penyebab lainnya sehingga tidak merugikan hasil panen.
Hama merupakan salah satu penyebab utama kerusakan perkebunan sekaligus mempengaruhi kesehatan tanaman. Hama bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, virus maupun protozoa. Hama yang paling sering dijumpai di perkebunan adalah hama pengganggu tanaman seperti tikus, ulat dan semut. Kondisi kondisi ini bisa mempengaruhi kualitas produksi, sehingga harus dikelola secara bijaksana dan tepat guna agar tidak mengganggu penghasilan ataupun tidak berdampak kepada kerugian.
Pengelolaan hama perlu dilakukan dengan cara memilih tipe hama yang akan dihadapi, menentukan strategi pengendaliannya, dan mengikuti prosedur operasi yang sesuai.
Ternyata ada beberapa cara yang dapat anda lakukan sebagai petani mengenai Metode pengendalian hama tanaman perkebunan. Teknik ini secara umum dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Metode pencucian (cleaning)
Pencegahan hama dengan menggunakan metode cleaning ini paling efektif dalam menghilangkan hama pada tanaman. Hal ini merupakan cara yang sangat efektif karena tidak memerlukan banyak alat dan uang. yang bertujuan untuk menghilangkan atau mematikan populasi hama tanaman perkebunan;
Metode pembersihan (Cleaning) untuk petani dalam pencegahan hama:
- Bersihkan tanaman dengan air dari sumber yang bersih dan disinfeksi dengan larutan antibiotik khusus untuk tanaman.
- Pastikan bahwa Anda tidak mengganggu jamur selama proses pembersihan, karena jika Anda melakukannya, jamur akan menyebar ke tanaman lain.
- Jika Anda ingin mendesinfeksi tanaman menggunakan bahan kimia, penting untuk mengikuti petunjuknya dengan hati-hati.
- Jika Anda menggunakan bahan kimia, pastikan bahan kimia tersebut tidak berbahaya bagi manusia atau hewan yang bukan merupakan hama ketika digunakan dalam jumlah besar.
2. Metode preventif
Metode preventif sebagai upaya untuk mencegah terjadinya infestasi hama tanaman.
Setelah terjadi infestasi hama tanaman, banyak para petani yang mencoba mengendalikannya dengan metode curative. Namun ternyata metode ini tidak bisa memperbaiki kondisi yang telah terjadi. Hal ini karena infestasi hama tanaman sudah berlangsung selama beberapa waktu. Selain itu, jika penyebab utama dari tumbuhnya hama tanaman adalah faktor lingkungan (misalnya genetika), maka cara mengatasinya akan sulit dilakukan secara langsung oleh petani. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha untuk mengetahui metode preventif untuk mencegah terjadinya infestasi hama tanaman.
Metode preventif sebagai upaya untuk mencegah terjadinya infestasi hama tanaman
Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk menghambat perkembangan hama tanaman, yaitu :
- Menggunakan pestisida dari jenis insektisida dan fungisida.
- Menggunakan pestisida yang tepat untuk masing-masing jenis hama.
- Membuat tata kelola tanaman dengan memperhatikan kondisi lingkungan agar tidak mudah didatangi keberadaan hama tanaman.
3. Metode eksekusi
Metode eksekusi yang bertujuan untuk membasmi populasi hama tanaman adalah dengan menggunakan organofosfat. Organofosfat adalah senyawa organik yang terdiri dari atom O dan F, dan mempunyai struktur kimia berupa zat anorganik. Organofosfat memiliki sifat sebagai herbisida (mampu membunuh rumput) dan fungisida (mampu membunuh jamur).
Dengan menggunakan organofosfat dapat menghancurkan sel-sel tanaman secara sempurna (menghilangkan sel-sel tanaman), sehingga mengakibatkan kematiannya. Selain itu, juga dapat mencegah pertumbuhan hama dan penyebaran hama tersebut kembali ke tumbuhan induknya.
Untuk mengatasi hama pengganggu dalam bentuk binatang biasanya dilakukan dengan mengusir atau membasmi binatang tersebut secara manual, misalnya dengan cara memusnahkan kepala ulat atau berhasil membunuh semut dengan terbangunnya larva ular beracun (kalajeng king)
- Gunakan pestisida berbahan aktif dinatriumfluorid, klorpyrifos, imidacloprid dan pymetrozine untuk mengatasi hama serangga.
- Semprotkan pestisida berbahan aktif thiamethoxam dan methiocarb untuk menghancurkan ektraskelet organik serangga.
- Bila memungkinkan, bisa digunakan alat pengisolasi pemeliharaan tanaman untuk mencegah infeksi hama serangga.
Penting :
Perlu diketahui bahwa penggunaan pestisida di lingkungan pertanian sangatlah berbahaya jika melebihi batas yang telah ditetapkan dan secara tegas tertuang dalam badan BMR dan sudah diatur berdasarkan (SNI Nomor 7313 BSN-2008) serta Codex (FAO-WHO-2006). Oleh karena itu penggunaan pestisida harus dilakukan dengan jumlah sewajarnya supaya tidak merusak lingkungan, hewan, bahkan kesehatan manusia untuk itu gunakanlah pestisida dengan bijak sesuai peraturan pemerintah.